Kamis, 15 November 2012

Hubungan Islam dan Sains


Hubungan Islam dan Sains
A.      Hubungan Sains dalam Islam
               Hunbungan sains dalam islam berdampak besar pada kemajuan dan kemunduran sains dalam peradaban islam. Pelopor kemajuan dan kemunduran sains adalah umat islam sendiri. Umat islam menjadi pelopor sains karena sejak abad ke-1 Hijriah sampai abad ke-5 Hijriah ummat islam mempelajari sains dan melakukan penafsiran ilmiah.

B.      Kemajuan Sains dalam Peradaban Islam


ISLAM mendorong Pengembangan Sains :
          Q.S. Al-’alaq 1-5
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu itu adalah maha mulia. Dia yang mengajarkan dengan kalam. Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak tahu”
          Q.S. Ali-imran 190-191
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. ”
          Q.S. Al-jatsiyah 13
“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaumterhadap apa yang telah mereka kerjakan.”



Faktor-faktor Pendorong Kemajuan Sains dalam Peradaban Islam
1.       Universalisme
Universalisme = Ukhuwwah Islamiyah. Fakta bahwa satu-satunya ikatan kebersamaan antara individu muslim adalah ikatan keyakinan dan tujuan hidup bersama umat islam.
2.       Toleransi
Mau menerima dan berbagi ilmu lain.
3.       Karakter Pasar Internasional
Luasnya jaringan perdagangan dengan bangsa lain. Rihlah ilmiyah (perjalanan untuk mencari ilmu pengetahuan) menjadikan sains-teknologi di dunia Islam maju .
4.       Penghargaan terhadap sains dan saintis
Kebijakan penguasa untuk membangun lembaga ilmu pengetahuan. Contohnya adalah kemajuan sains Al-Makmun membangun Baitul Hikmah.
5.       Kesesuaian antara tujuan dan alat/cara
Menyeimbangkan antara tujuan dengan cara pencapaiannya. Sains dan nilai (etika atau moral) harus berjalan bersamaan.

C.      Kemunduran Sains dalam Peradaban Islam


          IHYA’ ULUMIDDIN : menyerukan umat Islam untuk kembali meng’hidup’kan ilmu-ilmu agama
          penyebabnya adalah salah paham : Larangan untuk mempelajari sains, sehingga budaya mempelajari sains ditinggalkan

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar